Wir verwenden Cookies, um die Benutzerfreundlichkeit dieser Webseite zu erhöhen (mehr Informationen).

Indonesisch / Indonesian

Pertanyaan yang berkaitan dengan kekekalan cenderung dihindari untuk dibicarakan. Bahkan kita bisa melihat hal ini pada mereka yang sedang memasuki penghujung hidup mereka. Bintang film Amerika, Drew Barrymore yang membintangi film “E.T.Makhluk luar angkasa”, ketika me­ma­suki usia 28 tahun (lahir 1975) berkata, “Kalau saya harus mati mendahului kucing-kucing saya, biarlah abu jasad saya diberikan untuk dimakan mereka sehingga paling tidak kehidupan saya berlanjut dalam kucing-ku­cing itu.” Tidakkah keluguan dan pola pikir yang sempit ini sungguh mengerikan?

Di bagian dinding bawah sebuah gereja di Tirol Selatan terletak empat tengkorak, yang diatasnya tergantung sebuah papan bertuliskan: „Siapa orang bodoh? Siapa orang bijaksana? Siapa pengemis? Siapa kaisar?” Demikianlah daripadanya: orang tidak lagi melihat kuasa dari kekayaan seorang kaisar. Tengkorak dari seorang pengemis pun mungkin saja terletak disebelahnya, tetapi tidak ada kesaksian yang me­nga­cu pada kemiskinannya, kecompang-campingannya dan perutnya yang kelaparan. Kita mungkin tergerak melengkapi ini dengan papan kedua yang bertuliskan: „Kematian membuat mereka semua sama!” Kini kita mau memeriksa, apakah rujukan ini bisa dipertahankan.

Dunia, yang kita amati

Mengacu sejenak lewat kehidupan makhluk satwa, kita melihat konsep penciptaan yang luarbiasa piawainya, misalnya melihat jenis ikan paus yang termasuk dalam binatang mamalia, yang bisa menyelam sampai kedalaman 3000 meter tanpa kemudian mengalami kesulitan untuk timbul kembali pada permukaan air. Juga pada burung pelatuk yang berdaya besar untuk menetak pohon tanpa mengalami gegar otak.